![]() |
Wallpaper : one piece |
Menjelang peringatan HUT RI ke‑80 pada 17 Agustus 2025, jagat media sosial kembali diramaikan fenomena tak biasa: warga mengibarkan bendera One Piece sebagai ekspresi sosial. Aksi ini memicu pro dan kontra karena menyanding simbol bajak laut dengan Merah Putih.
1. Simbol perlawanan terhadap “Tenryubito”
Bendera One Piece, Jolly Roger Topi Jerami, melambangkan perlawanan terhadap elite penindas—dalam serial digunakan untuk menyindir pemerintahan diktator dunia One Piece. Gerakan ini mencerminkan rasa frustrasi publik terhadap ketidakadilan politik di Indonesia saat ini.
2. Kritik sosial masif melalui simbol budaya pop
Unggahan dari akun mahasiswa menyatakan, “Bendera Merah Putih terlalu suci untuk negeri yang kotor ini. Kibarkan Jolly Rogermu sekarang, Nakama!” Ini bukan tren belaka, melainkan sindiran politik yang menggunakan referensi budaya digital yang akrab
3. Viral di media sosial & aksi nyata di Grobogan
Video di Grobogan memperlihatkan warga yang memasang bendera One Piece di samping Merah Putih pojok rumah hingga kendaraan. Respons netizen berkisar dari bercanda hingga mendukung gerakan massal menjelang HUT RI.
4. Tapi, ada risiko Pelanggaran Etika Nasionalisme
Undang‑undang bendera (UU No. 24/2009) mengatur bahwa bendera Merah Putih tak boleh sejajar atau ditempatkan di bawah simbol non-negara. Meskipun bendera One Piece tidak resmi, jika dipasangkan sembarangan bisa dianggap melecehkan simbol negara.
Gerakan pengibaran bendera One Piece menjelang HUT RI bukan sekadar viral, melainkan simbol kritik dan perlawanan rakyat terhadap ketimpangan. Meski sah sebagai bentuk ekspresi, peletakan simbol ini tetap harus mempertimbangkan norma nasionalisme dan hukum yang berlaku.
Post a Comment