Captain america di film pertamanya dia melindungi rekan
rekannya dari granat yang di lemparkan oleh komandannya dengan sepontan steve
rogers nama asli di filmnya melompat dan memeluk granat tersebut. Ini hanya
film tapi tidak kalah dengan dunia nyata, untuk dunia nyatanya sendiri memang
ada sossok pahlawan yang tak kalah braninya dengan captain america.
Sosok nyata seorang pahlawan seperti captain america adalah
Riyanto, riyanto ini seorang anggota Banser Nu cabang Kabupaten Mojokerto, cerita
singkatnya akan di ceritakan disini
Emang lagi pada mencuaknya teror bom pada saat itu, sehingga
membuat pemimpin pusat yang dinamakan Gerakan Pemuda Ansor menginstruksikan
membantu para polisi dalam menjaga keamanan dan ketertiban di malam perayaan
natal.
Riyanto dengan 4 temannya di tugaskan di Gereja Eben Haezar
Mojokerto bertepatan di malam natal pada tanggal 24 Desember 2000 silam.
Pada saat ibadah sedang berjalan, salah satu anggota banser melihat
bungkusan yang sangat mencurigakan yang terletak di depan pintu gereja, ketika
riyanto melihat bungkusan itu tanpa ragu riyanto langsung memeriksanya. Dengan
tanpa basa basi riyanto langsung saja membuka dan melihat hal yang tak terduga
dimana isi dari bungkusan tersebut adalah kabel kabel dengan rangkaian yang
bisa memicu ledakan.
Dengan cepat riyanto membawa keluar bungkusan yang di duga
bom tersebut, Riyanto berlari kencang dengan berteriak “Tiaraaap” dengan bertujuan
untuk memperingati para jamaah sambil memeluk bom itu menjauh dari para jemaah
maupun gereja.
Tak lama riyanto berlari sambil memeluk bom, bom pun meledak
di dalam pelukannya riyanto sehingga tubuh riyanto terpental akibat ledakan dan
riyanto pun meninggal dengan bagian tubuhnya hancur.
Itulah asal mulanya riyanto memeluk bom, dibalik kejadian
itu sisa dari pakaiannya riyanto di pamerkan di dalam museum NU tepatnya ber
lokasi di Jln. Gayungsari, Surabaya hal ini dilakukan karena mengenang jasa
seorang pahlawan yang menyelamatkan banyak nyawa.
Tak cukup sampai situ sajabahkan namanya di jadikan nama
jalan jalan di Prajurit Kulon, Kota Mojokerto ditambah lagi pemerintah di
mojokerto juga membangun pembangunan gapura yang megah di Jl. Riyanto.
Riyanto tak hanya menyelamatkan para jamaah tapi juga
riyanto menyelamatkan kotanya, tempat tinggalnya terutama negri tercintanya.
Saya sendiri merinding membuat artikel ini dikarenakan sosok
riyanto yang sangat pemberani dimana dia tidak ragu untuk memeluk bom itu,
kebanyakan orang akan membuang sekuat mungkin tapi riyanto hanya memeluknya,
serasa tanpa adanya rasa takut. Alangkah baiknya para pembaca kita doakan ramai
ramai agar riyanto masuk surga, Amin.
0 Comments