"
Lalu , seperti apa artefak yang dicari tiap kerajaan "
"
Hmmmmh.... , seharusnya kita tidak membahas itu , karena akan menyebabkan kita
dalam masalah yang besar "
"
Aku pernah melihat seseorang menggunakan pisau kecil yang dapat memotong apa
saja " sahut anak muda yang babak belur, "Ken Hentikan !!!!",
bentakan sang kakek
"Baiklah
anak muda sepertinya kita harus mengubah topik pembicaraan, dan tidak lagi
membahas masalah artefak".. "Tapi kek.....", " Sudah ken ,
hentikan , berapa banyak lagi pertumpahan darah yang harus kita lihat seperti
didesa".
"Desa
kami Fuusha dihancurkan kerajaan,karena, salah satu dari kelompok desa membahas
artefak tanpa mengetahui keberadaan artefak tersebut"
Kakek
dan cucu pun mulai berdebat, ternyata dunia ini begitu kompleks dan begitu
banyak ragam yang hampir tak bisa termakan oleh logika orang biasa, berbeda
dengan kehidupanku sebelumnya, sedikit demi sedikit aku mulai terbiasa dengan
dunia ini.
"Terimakasih
telah menyelamatkan kakek dan adikku, namaku Ken senang bisa mengenalmu",
"Jangan
dipikirkan , aku seharusnya yang berterimakasih karena telah memberikanku
tumpangan dan memberikan informasi yang penting, namaku ryu",
"Ku
harap perkenalan kita tidak berakhir disini kak ryu, aku pergi kekerajaan
sebenarnya
untuk
mendaftar di guild petualang lepas, cuman kakek melarangku ( dengan nada
berbisik )",
"Ken
aku tak melarangmu untuk bergabung dengan guild petualang lepas, hanya saja kau
belum cukup berpengalaman menjadi salah satu anggota mereka, ku takut kau hanya
membebani mereka, jadi ku sarankan kau untuk belajar dulu dengan mendaftar
menjadi tentara bayaran di kerajaan"
"Eeeeh....
apakah kau mendengarkan ucapanku kek" "Tentu saja aku mendengarkannya
, kau itu cucuku bodoh !!!"
Dan
merekapun memulai ronde ke 2 dalam berdebat....... Ya suasana ini memang
berbeda dari kehidupanku sebelumnya , "Hihihihihihihi" terdengar seperti suara anak kecil perempuan
tertawa,
"Nami
kau tertawa.. ?" Ken dan kakek terdiam sejenak " Kak ryu , ini nami dia merupakan
saudariku, maaf jika terlihat seperti laki² hal ini untuk melindunginya dari
kejadian yang tak diharapkan" Ken menghampiri dan menemani adiknya
"Ryu , banyak hal pahit yang kami alami semasa perang ini, itu juga demi
kebaikan nami, aku tak ingin cucuku menjadi pelampiasan nafsu biadab mereka
selama masa peperangan, mereka tak pandang bulu untuk melakukannya"
"Aku
mengerti kek" .
Dinding
kerajaan telah terlihat dari kejauhan,
"Ryu
apakah kau memiliki kenalan di kerajaan ?, bagaimana jika kau tinggal bersama
kami, itupun jika tidak memberatkanmu, tak masalah bagiku, hanya itu yang bisa
ku lakukan atas pertolonganmu, tak tahu akan seperti apa kami jika kau tak
datang saat itu" "Aku juga tidak keberatan , jika kak ryu tinggal
bersama kita" ,Ken. "Tinggalah bersama kami kak ryu, jadilah kakakku
yang ke 2", Nami.
Tak
tahu apa yang harus ku jawab, perasaan ini sangat membingungkanku,keberadaanku
di akui.
"Terimakasih
semua... Paman ershin.....Kakek..... Ken..... Nami....."
Kami
pun berada dikerajaan , penjaga melakukan pengecekan kepada kami, dan mereka
tidak terlalu terfokus pada ku, apa
karena pin ini, dari penjelasan kakek seharusnya akulah yang harus
diwaspadai karena aku yang berpotensi membahayakan kerajaan dengan pin
ini.
.....Desa
Reka.....
"Hei
ershin.... ada apa mengapa kau melamun... ?"
"Tidak
apa² , hanya aku sedikit mengkhawatirkan keponakanku" pin itu tidak
menolaknya, berbeda dengan orang yang ku temui saat memegang pin itu tangannya
meleleh seperti lilin yang terbakar ( dalam benak ershin ) "Baiklah aku
tinggalkan kau disini, aku kembali pulang"... "Ya berhati-hatilah
dijalan"...
0 Comments