Sacred Relic - Part 5


" Lalu , seperti apa artefak yang dicari tiap kerajaan "

" Hmmmmh.... , seharusnya kita tidak membahas itu , karena akan menyebabkan kita dalam masalah yang besar "

" Aku pernah melihat seseorang menggunakan pisau kecil yang dapat memotong apa saja " sahut anak muda yang babak belur, "Ken Hentikan !!!!", bentakan sang kakek

"Baiklah anak muda sepertinya kita harus mengubah topik pembicaraan, dan tidak lagi membahas masalah artefak".. "Tapi kek.....", " Sudah ken , hentikan , berapa banyak lagi pertumpahan darah yang harus kita lihat seperti didesa".

"Desa kami Fuusha dihancurkan kerajaan,karena, salah satu dari kelompok desa membahas artefak tanpa mengetahui keberadaan artefak tersebut"
Kakek dan cucu pun mulai berdebat, ternyata dunia ini begitu kompleks dan begitu banyak ragam yang hampir tak bisa termakan oleh logika orang biasa, berbeda dengan kehidupanku sebelumnya, sedikit demi sedikit aku mulai terbiasa dengan dunia ini.

"Terimakasih telah menyelamatkan kakek dan adikku, namaku Ken senang bisa mengenalmu",

"Jangan dipikirkan , aku seharusnya yang berterimakasih karena telah memberikanku tumpangan dan memberikan informasi yang penting, namaku ryu",

"Ku harap perkenalan kita tidak berakhir disini kak ryu, aku pergi kekerajaan sebenarnya
untuk mendaftar di guild petualang lepas, cuman kakek melarangku ( dengan nada berbisik )",

"Ken aku tak melarangmu untuk bergabung dengan guild petualang lepas, hanya saja kau belum cukup berpengalaman menjadi salah satu anggota mereka, ku takut kau hanya membebani mereka, jadi ku sarankan kau untuk belajar dulu dengan mendaftar menjadi tentara bayaran di kerajaan"

"Eeeeh.... apakah kau mendengarkan ucapanku kek" "Tentu saja aku mendengarkannya , kau itu cucuku bodoh !!!"
Dan merekapun memulai ronde ke 2 dalam berdebat....... Ya suasana ini memang berbeda dari kehidupanku sebelumnya , "Hihihihihihihi"  terdengar seperti suara anak kecil perempuan tertawa,

"Nami kau tertawa.. ?" Ken dan kakek terdiam sejenak  " Kak ryu , ini nami dia merupakan saudariku, maaf jika terlihat seperti laki² hal ini untuk melindunginya dari kejadian yang tak diharapkan" Ken menghampiri dan menemani adiknya "Ryu , banyak hal pahit yang kami alami semasa perang ini, itu juga demi kebaikan nami, aku tak ingin cucuku menjadi pelampiasan nafsu biadab mereka selama masa peperangan, mereka tak pandang bulu untuk melakukannya"

"Aku mengerti kek" .
Dinding kerajaan telah terlihat dari kejauhan, 

"Ryu apakah kau memiliki kenalan di kerajaan ?, bagaimana jika kau tinggal bersama kami, itupun jika tidak memberatkanmu, tak masalah bagiku, hanya itu yang bisa ku lakukan atas pertolonganmu, tak tahu akan seperti apa kami jika kau tak datang saat itu" "Aku juga tidak keberatan , jika kak ryu tinggal bersama kita" ,Ken. "Tinggalah bersama kami kak ryu, jadilah kakakku yang ke 2", Nami.

Tak tahu apa yang harus ku jawab, perasaan ini sangat membingungkanku,keberadaanku di akui.

"Terimakasih semua... Paman ershin.....Kakek..... Ken..... Nami....."
Kami pun berada dikerajaan , penjaga melakukan pengecekan kepada kami, dan mereka tidak terlalu terfokus pada ku, apa  karena pin ini, dari penjelasan kakek seharusnya akulah yang harus diwaspadai karena aku yang berpotensi membahayakan kerajaan dengan pin ini. 
.....Desa Reka.....

"Hei ershin.... ada apa mengapa kau melamun... ?"

"Tidak apa² , hanya aku sedikit mengkhawatirkan keponakanku" pin itu tidak menolaknya, berbeda dengan orang yang ku temui saat memegang pin itu tangannya meleleh seperti lilin yang terbakar ( dalam benak ershin ) "Baiklah aku tinggalkan kau disini, aku kembali pulang"... "Ya berhati-hatilah dijalan"...


Post a Comment

0 Comments