Keysia Plot,
10.45 PM, ku tatap jarum jam yang masih
belum lelah berputar tiap detiknya. Sudah jam segini tapi masih banyak yang
harus ku persiapkan untuk besok. Besok subuh aku akan meninggalkan kota ini.
Aku menghela nafas panjang, sambil memandang sekeliling kamar ku.
‘aku akan merindukan kamar ini.’ Kata ku
pelan. Tidak beberapa saat ku dengar ketukan pintu terdengar dari pintu kamar
ku.
“masuk!” Pintah ku pada siapapun yang
mengetuk pintu itu. Dan dari balik pintu terlihat ibu menongolkan kepalanya.
“Loh kok belum tidur?” tanya ibu seraya
menghampiri ku.
“masih ada beberapa barang yang belum
Key siapin bu” kata ku tersenyum pada ibu. Ibu lalu duduk disampingku dan
mengelus kepala ku lembut.
“ibu akan sangat merindukan mu key” kata
nya, dari matanya dapat ku lihat beberapa air mulai keluar. Aku tersenyum dan
memeluk nya erat. Bagaimanapun ia lah yang telah merawat ku dari pertama kali
aku menginjakan kaki ke panti asuhan ini.
“Key juga” kata ku tanpa melepas pelukan
tersebut.
“Key harus memanfaatkan kesempatan ini
baik-baik ya, belajar yang giat, tidak semua orang bisa mendapat beasiswa
seperti key” kata ibu sambil mengelus rambut panjang ku. Aku hanya mengangguk.
“Dan satu lagi..” kata ibu melepas
pelukan hangat itu. Ibu memandangku sambil tersenyum.
“Key harus bersyukur punya mama seperti
mama Maya” katanya lagi.
“Iya bu, Key sangat bersyukur.” Jawab ku
tersenyum.
“Oh ya, Tadi mama Maya kesini sebentar,
untuk memberikan ini” kata ibu mengeluarkan sesuatu dari dalam kantong plastik
biru yang ia bawa dari tadi.
“Handphone?” kata ku riang setelah
melihat apa yang ibu pegang, dan ibu mengangguk.
“Buat Key bu?”
“iya donk, masa buat ibu, ibu mana
ngerti pakai ginian” canda ibu.
“Tapi bu, kenapa mama Maya menyuruhkan
untuk menutupi jatih diri ku di depan kak kareen?”
Tanya ku pada ibu. Ibu tanpak
memandangku lama.
“Mama Maya pasti akan menjelaskannya
pada Key nanti, sabar aja ya “ kata ibu lagi dan aku hanya mengangguk sambil
memperhatikan handphone baru dari mama itu.
05.00 AM, aku sudah bersiap untuk
berangkat ke bandara, semua barang sudah ku masukan ke dalam bagasi taxi, ku
peluk semua teman-teman ku di sana satu persatu. Yang membuatku semakin
terharu, mereka sengaja bangun awal demi mengucapkan selamat tinggal padaku.
“kalau liburan jangan lupa mampir ya
Key,” kata Rita yang memeluku paling erat. Ia adalah teman baik ku sejak kecil.
“Tentu saja” jawab ku seraya melepas
pelukkannya. Setelah puas mengucapkan selamat tinggal kepada semuanya aku pun
masuk ke dalam mobil. Ibu turut mengantarku ke bandara. Disepanjang perjalanan
ku senderkan kepala ku ke bahu ibu, ku rasakan tangan ibu mengelus rambutku
dengan lembut.
“Apapun yang terjadi nanti Key harus
ingat kalau key masih punya ibu dan teman-teman di panti, kami semua keluarga
Key, Dunia luar tidak seramah dunia dalam panti Key” kata ibu.
“Ibu tenang aja, Key sudah memikirkan
semua nya bu, lagian Key yakin tidak ada yang mengenal Key disana” Jawabku
menenangkan ibu. Aku tahu ibu sangat cemas denganku, apalagi setelah aku
memutuskan untuk memakai nama keluargaku lagi. Aku yakin tidak ada yang akan
mengingat kejadian itu, apalagi itu sudah 12 tahun berlalu.
05.30 AM, sesampainya dibandara ibu
menemaniku untuk mengambil tiket dan check-in. Setelah semua siap, saatnya
untuk ke ruang tunggu.
“Key pamit ya bu,” kata ku memeluk ibu
erat, dan ibu juga membalas pelukan ku dengan erat.
“Jangan lupa sering kasih kabar ke panti
ya Key” kata ibu melepaskan pelukkannya, aku mengangguk dan lalu melambai ke
ibu.
05.50 AM, aku masih menunggu diruang
tunggu. Ku lihat beberapa anak berlari kesana kemari bermain dengan riang. Ada
juga ibu-ibu yang bergosip dan berphoto selfie. Tidak beberapa lama handphone
ku berbunyi.
‘Mama’ ternyata itu dari mama, aku
sempat menyimpan nomor mama tadi malam.
Aku : “Hallo ma,”
Mama : “Hallo Key, Key udah di
bandara?”
Aku : “udah ma, udah diruang tunggu
nih,”
Mama : “Mama minta maaf ya gak bisa ikut
antar Key”
Aku : “Gak apa-apa kok ma, Key
ngerti mama sibuk”
Mama : ”Nanti kalau sudah mendarat
kabarin mama ya Key, dan ingat pesan mama, Key juga harus sabar hadapin Kak
Kareen ya”
Aku : ”Iya ma, Key ngerti kok, Key akan
lakuin sesuai perintah mama”
Tidak beberapa lama terdengar
pemberitahun untuk pesawat yang akan ku naiki.
Mama : “ya udah key masuk ke pesawat
gih, take care ya nak”
Aku : ”Okay ma, bye ma, Key tutup
yaa”
Mama : “Bye Key”
Aku pun bergegas memasuki pesawat.
Setelah masuk kedalam pesawat dan menemukan tempat dudukku, ku senderkan
badanku ke kursi pesawat tersebut. Ku penjamkan mataku , ku tarik nafas panjang
dan ku helah dengan cepat. Ketika aku membuka mata ku (When I open my eyes)
lembaran baru akan di mulai.
Bersambung,
Author Plot :
Eaakk, part dua kelarrr, wkwkkw jangan
lupa comment dan like nyaaaa, :’)
4 Comments
Im waiting for the next part :) so far i'm enjoying the story...
ReplyDeleteThanks, we will up soon :)
Deleteapa yg bakal terjadi? kpn update nih?
ReplyDeletesudah update nih, dibaca ya :)
Delete