First Radio |
AHW Tangerang - Semakin pesatnya perkembangan teknologi smartphone sekarang, ada satu teknologi yang menolak punah dan hampir dipastikan selalu ada di fitur smartphone kalian. Ya benar Radio, meskipun mungkin kita sudah jarang secara khusus mendengarkan radio dirumah. Tetapi lebihsering mendengarkan radio sebagai petunjuk menghindari kemacetan saat mengemudikan mobil.
Selain smartphone, sebenarnya Radio ini sering dibenamkan sebagai fitur kedalam perangkat lain, misalnya handphone, smartphone, mp3 player, tape player, bahkan ipod. Karena fleksibilitasnya ini lah yang membuat Radio mudah disematkan kedalam perangkat lain.
Di era internet yang semakin masif, bahkan Radio tetap bertahan. Kita masih bisa mendengarkan Radio melalui streaming ataupun yang berbentuk aplikasi yang menggunakan data internet dan tidak lagi harus mempunyai receiver Radio.
Sejarah singkat Radio
Konsep dasar komunikasi menggunakan alat sederhana berupa kawat beraliran listrik oleh Dane di tahun 1802. Pada tahun 1865 seorang ilmuwan berkebangsaan Inggris, James Maxwell berhasil menemukan rumus-rumus yang diduga sebagai penemuan awal gelombang elektromagnetik, yaitu gelombang yang digunakan oleh radio dan televisi, sehingga ia dijuluki Scientific Father of wireless.
Selanjutnya di tahun 1896 seorang ilmuwan Italia, Guglielmo Marconi mendapatkan hak paten telegraf nirkabel yang menggunakan dua sirkuit. Meskipun hanya bisa mengirimkan sinyal dalam jarak dekat, namun alat inilah yang sudah bisa disebut dengan "Radio". Hanya dalam waktu 1 tahun, di tahun 1897, ia berhasil menyempurnakan penemuannya dan berhasil mengirimkan sinyal sejauh 12mil atau kurang lebih 19km.
Di tahun 1899 Guiglielmo Marconi berhasil melakukan komunikasi antara Perancis dan Inggris lewat Selat Inggris dengan menggunakan osilator Tesla. Berbagai macam penyempurnaan dilakukan baik oleh Guglielmo Marconi dan juga ilmuwan lainnya, hingga radio menjadi teknologi yang kita kenal sekarang.
Penggunaan awal Radio
Awal penggunaan radio hanya digunakan oleh militer untuk mengirim pesan telegraf menggunakan kode morse dan tidak membawa audio. Radio digunakan untuk menyalurkan perintah dan komunikasi antara Angkatan Laut dan Angkatan Darat pada perang Dunia II. Karena radio sudah pasti menjadi alat komunikasi yang paling efektif pada masa itu.
Dengan semakin populernya penggunaan radio, di tahun 1920 akhirnya diperbolehkan untuk penggunaan secara umum oleh masyarakat luas.
Penggunaan Radio di Indonesia
Radio memiliki peranan penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia di masa penjajahan. Pada zaman Hindia - Belanda, radio mulai berkembang di Indonesia. Siaran radio amatir pertama di Indonesia dilakukan oleh Bataviasche Radio Vereeniging ( BRV). Baru kemudian diikuti oleh siaran radio lainnya seperti Nederlandsch Indishce Radio Omroep Mij (NIROM) di Jakarta, Bandung dan Medan. Sementara di Surakarta berdiri Solossche Radio Vereeniging (SRV) dan masih banyak yang lainnya.
Di Zaman pendudukan Jepang perkembangan Radio di Indonesia mengalami kemunduran. Hal ini disebabkan karena ketatnya pengawasan siaran Radio oleh Pemerintahan pendudukan Jepang. Pada waktu itu semua Siaran Radio di Indonesia diarahkan untuk kepentingan militer Jepang. Namun disisi lain, perkembangan kebudayaan dan kesenian mengalami kemajuan yang pesat karena rakyat Indonesia diperbolehkan mengembangkan kebudayaan dan kesenian. Kesempatan inilah yang memunculkan seniman - seniman pencipta lagu Indonesia nantinya.
Pasca kemerdekaan Indonesia radio kembali mengalami kemajuan yang pesat. Orang - orang yang berkecimpung di bidang radio dianggap sebagai orang yang penting. Di tanggal 10 September 1945 para pemimpin radio seluruh Jawa berkumpul dan di tanggal 11 September 1945 sepakat untuk mendirikan Radio Republik Indonesia (RRI).
Keberadaan Radio di era Digital
Pesatnya perkembangan teknologi di era Digital, tak membuat Radio mati dan menghilang. Meskipun bukanlah sumber media informasi utama, namun keberadaanya tetap ada di era Digital ini. Hal ini dikarenakan kemampuan adaptasi radio dengan era digital yang menjadikannya tetap bertahan. Seperti Radio yang menjelma di perangkat smartphone, streaming maupun podcast juga penggunaan media sosial.Pada kenyatannya radio saat ini pun belum sepenuhnya ditinggalkan.
0 Comments